Salah seorang pakar komunikasi mengatakan, “Dakwah bilqalam adalah dakwah melalui media cetak, mengingat kemajuan teknologi informasi yang memungkinkan seseorang berkomunikasi secara intens dan menyebabkan pesan dakwah bisa menyebar seluas-luasnya, maka dakwah lewat tulisan mutlak dimanfaatkan oleh kemajuan informasi. ”Artinya dakwah bilqalam bisa dilakukan oleh kita semua, yang penting dalam dakwah lewat tulisan ini adalah materi (content) yang akan kita sampaikan sesuai dengan kaidah Islam, dengan tanpa mengabaikan unsur seni tulisan yang indah dibaca dan menarik.
Pada era sekarang, di mana internet sudah mulai menjamur, maka kita juga perlu memanfaatkan internet untuk sarana dakwah. Dahulu, pada saat internet pertama kali diperkenalkan oleh para ilmuan Barat, hampir kebanyakan tokoh Islam merasa curiga dan khawatir akan efek dari temuan teknologi tersebut. Namun pemikir Islam dari Syria Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi berkata, “Ternyata jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan lahan luas yang disitu bertebaran podium-podium yang menyuarakan kepentingan Islam dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problema.”
Dakwah melalui jaringan internet sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya pertama mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau. Kedua, pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah. Ketiga, para pakar dan ulama yang berada di balik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i. Keempat, dakwah melalui internet sudah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs dapat dipilih materi dakwah yang disukai. Kelima, cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah via internet bisa menjangkau segmen yang luas.
Seorang muslim dapat memanfaatkan internet dan menggunakannya untuk kepentingan agama dengan melakukan hal-hal berikut ini:
1. Mengajak orang-orang non muslim untuk masuk Islam dengan cara menjelaskan hakekat dan keistimewaan
2. Membantah syubhat yang menyudutkan Islam.
3.Mengakses informasi terkini berupa berita, fatwa, dan di segala bidang keagamaan, kemudian menyebarkannya untuk memberi motivasi kepada orang lain untuk berbuat baik dan menjauhi perbuatan hina.
4. Menyelenggarakan forum-forum diskusi keagamaan. Hal ini sudah dibuktikan memiliki dampak yang sangat efektif.
5. Mendirikan situs khusus untuk perempuan. Di situs tersebut berisi tentang segala urusan perempuan, forum untuk diskusi, dan tanya jawab seputar perempuan.
6. Memotivasi para pengguna internet untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan Rasulullah
7. Menautkan kehidupan ini dengan ajaran-ajaran Islam dengan cara memberi kepahaman kepada para pengguna internet tentang keberadaan Allah, perintah dan larangan Allah, serta surga dan neraka.
8. Memberi dukungan terhadap seluruh kegiatan Islam yang dilakukan di situs-situs, forum-forum, ataupun ruang diskusi.
9. Mengingatkan tentang keutamaan mengerjakan amal-amal kebaikan, misalnya keutamaan membaca surat Yasin, membaca shalawat, bersedekah, dan lain sebagainya.
10. Mengusulkan proyek-proyek kebaikan dan proyek-proyek dakwah di forum-forum. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan pahala sebagai penunjuk kebaikan.
11. Menulis di situs-situs, forum-forum, atau yang lainnya dengan segala cara, tujuanya untuk berkhidmat kepada Islam dan kaum muslimin.
Mengajak orang kafir untuk masuk Islam dngan mengirimkan e-mail atau berdialog dengan mereka secara baik-baik, atau dengan menampilkan mukjizat-mukjizat yang terkandung pada Al-Qur`an dan Sunah.
MEMPROMOSIKAN KOMUNIKASI ILMU DAN TEKNOLOGI
Negara-negara Muslim mutlak perlu mengembangkan dan mempromosikan sumber-sumber tradisional komunikasi,seperti:jurnal ilmiah dan pendirian jaringan-jaringan informasi yang kecil dandirancang secara spesifik untuk menyatukan dan mengajukangagasan antara para ilmuan dan intelektual muslim.
Dewasa ini dunia muslim sangat kekurangan jurnal-jurnal ilmiah. Oleh karena itu dunia muslim dituntut untuk menerbitkan sejumlah besar jurnal primer dan skunder yang dikhususkan untuk para ilmuan serta intelektual muslim untuk melayani dunia muslim. Jurnal ilmiah barat telah terbukti kreatifitasnya ditunjukkan kepada negara-negara industri, karena negara industri telah terbiasa membaca jurnal tersebut.
Para ilmuan muslim mengalami kesulitan untukmenerbitkan karya-karya mereka dengan alasan:
a) Sebagian besar jurnal itu mengkhususkan diri dalam bidang yang terperinci,
dan tidak global serta sedikit pengecualian yang berada diluar wilayah
kekuasaanpara ilmuan di negri-negri Muslim.
b) Untuk jurnal yang meliputi sejumlah masalah disiplin ilmiah, seperti “alam”
dan “sains” serta problematika di negara muslim tidak relevan, oleh karena
itu jurnal tersebut tidak dimuat (dilampirkan).
c) Sebagian besar jurnal untuk mempublikasikan diperlukan pembayaran dengan
mata uang yang stabil.
Dengan demikian, dunia muslim tidak perlu mengembangkan suatu sistem komunikasi internal untuk sains dan gagasan, dunia muslim harus tetap menerbitkan jurnal-jurnal yang berkualitas tinggi, karena sangat diperlukan oleh komunitas ilmiah di dunia Muslim.
Selain itu jurnal-jurnal yang berkualitas tinggi sangat diperlukan di dunia muslim dalam semua bidang ilmu, dari antropologi sampai zoology. Sejumlah jurnal seperti itu yang mengupas sisi-sisi teoretis dan praktis ilmu alam, sosial dan humaniora akan mengangkat moral para ilmuan dan sarjana sepenuhnya mengubah kualitas serta pengetahuan di dunia muslim.
Tantangan Komunikasi Islam pada Era Globalisasi Informasi
Beberapa tantangan yang dapat diidentifikasi pada era globalisasi dan informasi bagi perkembangan dan pembangunan Kominikasi Islam di masa depan:
Keberadaan publikasi informasi merupakan sarana efektif dalam penyebaran isu.
Tantangan tersendiri bagi konsep bangunan komunikasi Islam di masa depan untuk mengeliminir seluruh nilai-nilai komunikasi informasi yang bertentangan dengan nilai luhur Islam.
Dari sisi pelaksanaan komunikasi informasi, ekspose persoalan-persoalan seksualitas, peperangan dan tindakan kriminal lainnya mendatangkan efek yang berbanding terbalik dengan tujuan komunikasi dan informasi itu sendiri.
Lemah sumber daya modal maupun kualitas negara-negara Muslim memaksa masyarakat Muslim mengimport teknologi komunikasi informasi dari dunia Barat.
Peluang Pengembangan Komunikasi Islam di Masa Depan
Bila komponen sasarannya selaras dengan aspek-aspek mutlak, substisional, kultural dan subyektif suatu masyarakat, barulah informasi dapat memberikan sumbangan positif kepada masyarakat itu sendiri.
Adanya perubahan dari era industri menuju era informasi.
Pada masa depan komunikasi Islam dapat dikembangkan dengan memperhatikan 7 konsep pokok Islam yang mempunyai kaitan langsung dengan penciptaan dan penyebaran informasi.
Peluang eksistensi komunikasi Islam di masa depan dapat lewat buku, bahwa buku merupakan inftrastruktur penyebaran informasi dalam rangka menegakkan peradaban Muslim.
Suatu strategi informasi yang tepat bagi dunia Muslim yang dirancang untuk memenuhi tuntunan abad ke-21 dengan demikian mengandung tujuh butur berikut:'
1) Negri Muslim perlu mendirikan lembaga-lembaga riset . Negri Muslim perlu melahirkan informasi mereka
2) Setiap Negri Muslim perlu mengembangkan suatu struktur informasi yang tepat, seperti pusat dokumentasi
3) Mendirikan jaringan perpustakaan publik maupun pusat informasi di pedesaan yang dirancang untuk
4) Memperhatikan kebutuhan para ilmuan, teknolog dan sarjana Muslim, sebab mereka adalah fondasi
5) Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin besarnegri-negri Muslim dan para periset serta cendikiawan
6) Pustakawan dan ilmuan informasi Muslim harus memainkan peranan khusus dalam menghadapi tantangan-
7) Dalam mendirikan struktur informasi nasional, jaringan tersentralisasikan, distributif dan berskala ummah,
Sehingga tujuan menyebarkan agama islam dapat tercapai, atau bahasa yang lebih islami agar dapat menegakkan kalimat La ilaha ilallah wa Muhammadar rasulullah (tiada tuhan selain Allah dan nabi Mumammad adalah utusan Allah). Karena semua muslim yang meyakini ayat-ayat Al-quran dan sunnah Rasul saw, pasti bercita-cita mengakhiri hidupnya dengan khusnul khatimah (dengan akhir yang baik) dan juga bisa bersama-sama Rasul saw disurga, bertemu Allah swt. Insya Allah.
Akhirnya, hanya dengan mengembangkan teknologi-teknologi informasi yang sesuai dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan criteria nilai yang khaslah, negri-negri Muslim akan dapat bertahandengan integritas dan kemandiriannya di Abad Informasi. Teknologi-teknologi informasi akan bermanfaat bagi masyarakat Muslim hanya jika di produksi dan dikendalikan sepenuhnya oleh mereka. Dikembangkan dengan sutu yang kritis dan seimbang.
1) Sardar, Ziauddin, Tantangan Dunia Islam Abad 21, Penerbit Mizan, Bandung: 1992.
2) Hasan Tholhah, Prospek Islam dalam menghadapi Tantangan Zaman, Penerbit: Lantabora Press,
3) Tantangan dan Peluang Komunikasi Islam Pada Era Globalisasi Informasi oleh Moh. Rafiq.
4) www.syafiiakrom.wordpress.com